dia yang merenggut sekerat bahagia dari genggamankudia yang menukar tawaku dengan sekeranjang kelam mimpidia pula yang akhirnya menambah duka dalam hati yang telah terluka
lukaku ini tak dapat terkikis oleh bergulirnya waktuataupun ketika kau datang membawa selaksa senyum beserta asayang kuingin hanyalah sebaris kata maaf tulus ikhlas dari sukmaserta tawa yang dapat menghadirkan kembali gempita di hari yang merana
aku tak tahu apakah kau tahu apa yang aku derita selama inidirimu memang sejenis manusia yang tak pernah peduli pada perasaan sesamahanya mementingkan pemuas nafsu pribadi sematapadahal orang lain berjuang setengah mati demi melihat riang di rautmu
ah...entah apakah yang kutulis hanyalah percuma sajayang takkan pernah merubah setiap jejak langkah yang kan kau tapakkan nantinamun ku yakin hal ini kan berharga tuk kelanjutan gulir harikukan jadi penawar segores luka yang kau hujam di benakku
lukaku ini tak dapat terkikis oleh bergulirnya waktuataupun ketika kau datang membawa selaksa senyum beserta asayang kuingin hanyalah sebaris kata maaf tulus ikhlas dari sukmaserta tawa yang dapat menghadirkan kembali gempita di hari yang merana
aku tak tahu apakah kau tahu apa yang aku derita selama inidirimu memang sejenis manusia yang tak pernah peduli pada perasaan sesamahanya mementingkan pemuas nafsu pribadi sematapadahal orang lain berjuang setengah mati demi melihat riang di rautmu
ah...entah apakah yang kutulis hanyalah percuma sajayang takkan pernah merubah setiap jejak langkah yang kan kau tapakkan nantinamun ku yakin hal ini kan berharga tuk kelanjutan gulir harikukan jadi penawar segores luka yang kau hujam di benakku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar