Jumat, 17 Agustus 2012

tulisan untuk seseorang

aku membaca sebuah tulisan yang ditulis oleh seseorang yang cukup ku kenal. padahal besok sudah masuk 1 syawal yaitu hari lebaran. aku tersenyum membaca setiap baris tulisannya, tapi tak disangka orang yang menulis tulisan tersebut melintasi wajahku yang sedang asik membaca setiap baris tulisannya. aku berpura-pura bersikap biasa. hingga dia tidak terlihat lagi. dan aku melanjutkan membaca tulisannya hingga akhir.
sebenarnya aku cukup senang dia menuliskan aku didalam tulisannya karena jujur sepertinya setiap aku melihat tulisan-tulisannya yang lain, dia lebih sering menuliskan seseorang yang baru masuk dalam hidupnya akhir-akhir ini dari pada menulis tentang aku atau yang lain. tapi sayangnya kesenangan itu terhenti ketika aku membaca baris-baris selanjutnya. tadinya aku kesal, karena pertama kalinya kau menuliskan tulisan tentang aku tapi kau malah cenderung menjelek-jelekanku dalam tulisan itu. walaupun yah terimakasih juga, karena kutemukan beberapa pujian untukku seperti : 'paling rajin dan paling pintar, kecerdasan otaknya, prestasinya, kecantikan parasnya dan kelembutan hatinya' setidaknya aku anggap itu pujian. walaupun lanjutan dari kata-kata tersebut tidak mengenakkan.
kau tau, dulu bahkan hingga sekarang ibuku selalu mengatakan bahwa aku memiliki peranggai yang buruk. jadi, jika kau menyebutkannya dalam tulisanmu tentang sikapku yang buruk itu. aku tidak merasa itu suatu masalah yang besar karena... seorang sosok yang membesarkanku dari rahimnya saja mengatakan demikian. walaupun aku akui setiap perkataan itu terkadang menyakitkanku.
kau tau, dulu ketika aku membuat ibuku kesal, ibuku selalu mengatakan bahwa aku tidak ada bedanya dengan seorang yang kau pun mengenalnya. karena sifatnya yang kau pun tau. aku selalu marah bahkan dulu aku tidak mau disamakan dengannya. karena yang aku tunggu-tunggu adalah ketika ibuku mengatakan aku mirip denganmu, dulu aku itulah yang aku inginkan.
tapi semakin lama, keinginan itupun hilang dengan sendirinya. karena ternyata dua orang yang berperan penting dalam hidupku sering menceritakan dan menilai tentangmu akhir-akhir ini. semua tentangmu.
aku semakin sadar bahwa sepertinya mereka tidak cukup puas akan suatu hal yang tidak bisa aku sebutkan. makanya, aku hanya bisa diam ketika kau bercerita bahwa mereka diam saja ketika mengetahui kau membuat karya yang tidak sesuai dengan bidangmu. padahal kau tidak tau makna dibalik diam itu.

lanjut kepermasalahan, dalam tulisanmu kau seakan-akan menyalahkan aku karena kau gagal memperoleh hal yang kau sebut kemenangan ketika aku menyulut emosimu. padahal kalau kau tau, aku memang sedang kesal karena lupa memasak nasi padahal aku sedang lapar dan ketika kau bilang ibuku ingin buka puasa diluar yang membuat aku semakin emosi. kalau kau ingin menyalahkanku karena membuatmu gagal, seharusnya kau menyalahkanku dari kemarin ketika kau menyentakku karena aku menjahilimu dengan gurauan tentang kerudung hijab. tapi sepertinya kau lupa itu dan tidak memasukannya kedalam daftar.
lagi pula jika aku boleh menjelaskan sikapku, ketika aku membesarkan volume tv tersebut karena kau berisik dan terus mengobrol. bahkan ketika kau sudah mengecilkan volume tv kau tetap mengobrol. kalau kau takut atau waspada akan kejahatan setelah kau mengecilkan volume tv seharusnya kau mengontrol volume suaramu. percuma mengecilkan volume tv tapi suara yang kau keluarkan menggelegar lebih keras dari pada suara tv.

tapi ini membuatku sadar, bahwa sebuah hal kecil yang membuatku membesarkan 2 volume tv ketika kau meminta 1 volume telah membuat kau kehilangan kemenanganmu itu. dan aku menyesal telah membuatmu kehilangan kemenangan yang kau elu-elukan itu.

aku tau kau memang seorang penulis yang hebat, tapi ketika kau menuliskan suatu hal seharusnya kau melihat sisi yang lainnya pula. ingat filosofismu : ini seperti dua sisi mata uang yang berulang kali dibalik-baliknya. Semakin besar dan semakin jelas satu sisi, semakin besar dan semakin jelas pula sisi yang lainnya. tapi sepertinya kau tidak bisa melihat sisi yang lainnya.
oh ya, aku menulis beberapa kata dengan italic karena sepertinya kau lebih cocok dengan italic dari pada bold.

aku mengutip perkataanmu yang menyatakan 'Meski pun memang di dunia ini tak ada yang sempurna, tapi sebagai manusia, seharusnya bisa melakukan hal yang terbaik semaksimal mungkin'. dan mungkin kau dapat menggunakannya juga. 

sengaja aku tidak mengatakan hal ini langsung padamu, karena itu hanya memperkeruh keadaan. dan jika aku mengatakan ini langsung padamu, aku takut kau tidak dapat menjadi pendengar yang baik. sama seperti setiap saudara laki-lakiku bercerita padamu. dewasa atau tidak dewasanya seseorang adalah ketika dia menunjukan reaksinya terhadap suatu masalah.

kau tau, setelah aku membaca tulisanmu. setidaknya ada yang membuatku tenang, mengingat sikapmu yang biasa saja sesudah kejadian itu. bahkan ku akui, itu membuatku lebih nyaman kemarin sebelum aku membaca tulisanmu hari ini.

baiklah, pada akhirnya tetap harus aku ucapkan bahwa aku minta maaf atas sikap-sikapku yang membawa kesialan dalam hidupmu.
bahkan jujur aku sedikit takut sikapmu padaku berubah dan menjadi dingin seperti sikapmu kepada saudara laki-lakiku setelah kau membaca tulisan ini.
tapi aku akan terima jika kesalahan yang aku lakukan membuatmu sangat kecewa. 
tapi setelah hari ini, aku janji aku tidak akan membuatmu atau orang disekelilingku kesal atau sakit hati lagi. aku akan lebih sabar dan menjadi pendiam agar tidak menyakiti orang-orang disekelilingku, termasuk kau juga. tapi masalah raut wajah mungkin agak sulit untuk dirubah karena ini sudah permanen dari dahulu kala.
tapi aku akan mencoba mempermak wajahku jika itu membuatmu lebih nyaman.

maafkan aku juga karena belum bisa menjadi sosok yang cocok denganmu. atau karena menjadi seorang perempuan yang selalu bertengkar denganmu.
jika kau mengatakan aku bodoh karena sikapku, jika itu membuatmu lebih menerima memiliki aku sebagai saudara yang tidak dapat menghapus kebodohanku dengan sikapku. silahkan.
tapi Seseorang yang bijak bukan dinilai dari buku yang dia baca atau filsafat seperti apa yang jadi landasan hidupnya. Orang yang bijak adalah orang yang bisa mengendalikan emosi dan selalu terlihat baik di mata semua orang dalam keadaan apa pun. kau juga dapat menggunakannya. karena ini seperti dua sisi mata uang bukan? semakin besar dan jelas satu sisi, semakin besar dan jelas sisi yang lainnya.

ingat kutipanmu mengenai film Spiderman yang pernah kau ceritakan ?
apa yang kita dapatkan adalah apa yang telah kita berikan. apa yang kau dapat adalah apa yang telah kau berikan.

Kamis, 16 Agustus 2012

untukmu yang meragukan peranggaiku

sebuah pesan singkat masuk dalam inboxku ketika hampir masuk waktu tengah malam. entah kebiasaan apa yang selalu aku lakukan karena aku bukan tipe orang yang tidak menghormati jam tidur. tapi kulihat pesan itu dikirim dari salah seorang teman dekatku selama dua setengah tahun terakhir ini.
aku membuka dan membaca pesan itu dengan seksama walaupun aku tahu itu adalah jam istirahatku. dari bahasa yang dia gunakan aku bisa menangkap sepertinya dia sedang punya masalah, aku pikir. tapi kemudian setelah aku membalas pesannya. aku sedikit kecewa, karena dia mengirimiku pesan bukan untuk menceritakan salah satu kisah hidupnya yang ingin dia bagi. well, memang cukup banyak orang yang sering berbagi beberapa kisah hidupnya kepadaku, dan aku menerima juga bisa menjadi pendengar yang baik untuk mendengarkan apa yang ia katakan. tapi, yang satu ini tidak.
ia menanyakan soal sikap dan perilakuku yang ia anggap berubah. aku memang tidak mengerti apa arti dan maksud dari kata berubah itu. dia mengatakan, bahwa aku menjauhi dirinya ketika dia benar-benar membutuhkanku. bahkan dia mengatakan bahwa aku sepertinya sengaja menjauhinya.
aku tertegun. bukankah kau itu teman dekatku?, tapi apa yang dapat membuatmu tak mengenali aku akhir-akhir ini?.
dan yang paling patut dikecewakan adalah dia meminta temannya lah yang menanyakan hal itu padaku.
aku membaca pesan itu dalam posisi berbaring. karena  waktu itu memang sudah menjadi waktuku untuk beristirahat. tapi kali ini aku menutup mataku untuk sekedar diam dan nantinya akan tertidur. aku berfikir bagaimana ada orang yang telah lama mengenaliku tapi masih meragukan kepercayaannya pada diriku.
dengan tenang aku membalas pesan-pesan yang dia tanyakan satu per satu. setiap kata yang aku tuliskan bukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ia berikan bertubi-tubi, tapi lebih untuk menunjukan peranggaiku yang sesungguhnya.
aku tak habis pikir. aku bahkan memiliki beberapa teman yang baru-baru ini mengenalku tapi rasanya mereka lebih mengenalku daripada kau.
yang kau butuhkan adalah sebuah keyakinan dan kepercayaan.
oh ya, aku akan memberikan penjelasanku pula mengapa aku bersikap yang kau bilang menjauhimu.
ketika aku sedang berdoa kepada Tuhan, beberapa pesan masuk ke inboxku. aku memang lebih suka tidak membukanya. karena aku tau, aku pun butuh waktu untuk sekedar mengobrol dengan Tuhan. dan tidak mungkin aku membuka pesan dan membalasnya disaat aku sedang mengobrol dengan Tuhan bukan?.atau
ketika aku sedang difonis menderita gejala thypus. haruskah aku membalas pesan-pesanmu ketika aku tahu yang kubutuhkan adalah istirahat untuk beberapa waktu?. kau harusnya tahu itu. dan
ketika aku sedang tertimpa musibah, contohnya kecelakaan. haruskah aku membalas pesan-pesanmu ketika aku sedang berlinangan darah dan gemetar?.
aku tidak mungkin membalas pesanmu yang hanya menanyakan apa yang sedang kau lakukan sekarang? ketika aku sedang mengahadapi berbagai problema yang kukatakan tadi.
bahkan, teman-temanku yang lain tidak mempernasalahkan itu semua. maksudku terkecuali kau yang mempermasalahkannya.
aku memang tau kau sedang ada masalah dengan kedua orang tuamu kemarin, ketika kau mengirimi aku pesan menanyakan apa yang sedang kau lakukan sekarang ? dengan emotion sedih. tapi ketika itu aku sedang mengobrol dengan Tuhan. aku rasa kau akan melakukan hal yang sama ketika kau sedang berdoa dengan khusyuk ketika ada orang yang mengganggu ke-khusyuk-an doamu.

yang kusesalkan adalah kau menceritakan masalah-masalah tersebut kepada orang lain. dan menyuruh orang tersebut mengatakan dan menanyakannya padaku.
kau tahu, kita seharusnya lebih dewasa. maksudku, kau seharusnya lebih dewasa karena umurmu memang lebih senior dari pada umurku. walaupun nyatanya dengan perilakumu yang sekarang memang cukup bisa dibilang kekanak-kanakan.

aku menuliskan baris-baris ini bukan karena aku takut berbicara langsung denganmu, tapi toleransiku padamu. yang aku rasa agak sulit untukmu untuk berbicara denganku. lagi pula aku tahu jika aku menjelaskan padamu tentang semua ini kau akan sulit untuk mengerti.

semoga saja baris-baris ini menyelesaikan keraguan kepercayaanmu. walaupun entah sudah  berapa banyak orang yang kau jadikan batu sandaran untuk  mendengarkan masalah ini yang ku anggap, yah cukup berbelit-belit.

aku berharap kau tidak akan menjadi salah satu dari beberapa orang yang aku masukan kedalam daftar orang yang sedikit sulit untukku memberi toleransiku kepada mereka.

you and i are a team. Nothing is more important than our friendship.

Rabu, 15 Agustus 2012

philosophical system part 1

aku tak mengerti mengapa banyak orang yang bisa membuat aku meragukan sebuah kepercayaan. aku memang mencintai filsafat. bukan karena aku ingin dianggap orang yang cerdas atau pandai. tapi itu semua karena sebuah rasionalisasi pikiran yang dapat muncul ketika aku berfilsafat. dengan berfilsafat aku tahu bahwa aku merupakan bagian dari kehidupan ini. tapi sebagian dari orang yang mengenalku tidak menganggapnya demikian. mereka sering menyebutku gila bahkan mengatakan hal lain yang tidak bisa aku sebutkan disini.  sebutan-sebutan itu keluar begitu saja dari setiap mili mulut mereka. jujur, aku akui aku memang sedikit merasa dikucilkan karena itu. tapi setiap rasa itu selalu datang disaat yang tepat ketika aku mulai berfilsafat, sehingga itu tidak menjadi masalah yang besar bagiku karena semakin mereka menyebutku dengan panggilan-panggilan yang mereka katakan membuat otakku semakin tahu bahwa mereka memang tidak tahu jawaban yang harus mereka katakan sehingga sebutan-sebutan itu lah yang menjadi solusinya.

aku tersenyum. membayangkan setiap orang yang meragukan apa yang aku katakan. atau bahkan mereka meragukan diri mereka sendiri.

aku memang tidak pandai menyebutkan nama setiap filsuf yang ada dimuka bumi untuk menunjukan ke-filsufan mereka. tapi aku sadar bahwa aku merupakan bagian dari mereka.

ya, aku berharap bisa menjadi seorang filsuf di dunia ini. bukan karena aku ingin terkenal layaknya plato. tapi karena eksistensiku dalam berfilsafat. memang kebanyakan orang menganggap filsafat membuat kita menjadi seorang yang atheis. tapi itu tidak berlaku padaku. karena untukku filsafat itu malah membuatku sadar dan lebih mendekatkan ku pada kepercayaan yang aku yakini. dan ketika aku berfilsafat, aku tahu dan sadar bahwa Tuhan selalu mendekapku dalam setiap langkah yang aku jalani.


Selasa, 14 Agustus 2012

serangkaian buku

aku menatapmu lekat-lekat
lembaran-lembaran itu bertumpuk dimejaku
mereka yang sudah berada dan tinggal disana selama lebih dari satu tahun
mereka yang berlapis debu bertumpuk ilmu hadir disana
tapi tak banyak dari mereka yang aku anggap ada
sebagian pun tidak mungkin hanya seperempat dari mereka yang aku benar mengerti

mereka yang tinggal disana berharap aku melirik dan membawanya
bahkan mereka selalu berdoa sepanjang malam agar tak berakhir di penampungan ataupun berakhir menjadi abu

aku memang bukan seorang pemilik yang baik
bahkan aku tak ada bedanya dengan yang lain

bahkan aku tahu
kau yang disebut dan dielu-elukan sebagai gudang ilmu
seharusnya kalian tak pernah berakhir dipenampungan,dipembakaran ataupun menjadi serpihan kecil pembukus makanan yang kemudian diinjak dan dibuang...

seharusnya kalian menjadi bekal dan pedoman masa depan
tanpa harus dilupakan sejarah
tapi sejarah memang sebuah klise omong kosong

Hari ketika aku mulai menulis lagi

Hari ini ketika aku menulis, aku masih bisa mengingat kumbang yang terbang beberapa detik pada sore hari ditaman. Aku berharap kamu mengerti warisan misteri yang terbuka meskipun hanya sekecil itu. kumbang tak kurang mencengangkan pikiran dibandingkan bintang-bintang galaksi-galaksi yang nun jauh diatas sana. Kupikir menciptakan kumbang membutuhkan kecerdasan yang lebih besar dibandingkan dengan menciptakan lubang hitam.
Untukku, dunia ini selalu penuh dengan keajaiban. Bayangkan dunia ini sebelum segala macam penemuan modern tentang hukum alam, teori evolusi, atom-atom, molekul DNA biokimia dan sel saraf sebelum bumi ini berputar, bahkan sebelum bumi ini direduksi menjadi sebuah planet diruang angkasa, dan sebelum tubuh manusia yang membanggakan ini dipilih menjadi jantung, paru-paru, lambung, hati, otak, aliran darah, otot, perut, dan usus. Aku berbicara tentang masa ketika manusia hanyalah manusia yang utuh,  tak lebih ataupun kurang. Pada saat itu dunia hanyalah sebuah dongengan yang berkilau.
Perasaan yang muncul secara spontan terhadap alam yang bisa ditemukan dicerita rakyat, ketika kita belum menjejali diri dengan terlalu banyak fisika dan kimia.
Jangan katakan bahwa alam ini bukanlah sebuah mukjizat. Jangan katakan bahwa dunia ini bukan sebuah dongeng. Siapapun yang tidak menyadari itu, mungkin tidak pernah benar-benar mengerti hingga dongeng itu hampir selesai. Lalu, akan tiba satu kesempatan terakhir untuk melepas penutup mata, kesempatan terakhir untuk menggosok matamu sambil terkaget-kaget, kesempatan terakhir untuk menyerahkan diri pada ketakjuban yang kau beri ucapan selamat jalan dan pergi meninggalkanmu.
Aku ingin tau, apakah kau mengerti apa yang coba kusampaikan. Tak pernah ada orang yang pergi dengan menahan isak tangis ketika berpisah dengan geometri Euclid atau sistem periodik atom. Tak ada mata yang memerah lantaran mereka akan berpisah dari internet atau dijauhkan dari tabel perkalian mereka.
Kita akan berpisah dengan dunia ini, dengan hidup, dongeng itu. kemudian, ada sekelompok kecil orang yang benar-benar kau sayangi yang harus kau ucapkan selamat tinggal kepada mereka juga.
Kadang-kadang, aku berharap hidup sebelum penemuan tabel perkalian dan tentu saja sebelum fisika modern dan kimia, sebelum kita pikir kita tau segala sesuatu. Maksudku, dunia ini memang mukjizat. Tapi persis sepeti itulah dunia ini mengagetkan aku pada saat ini, ketika aku duduk di hadapan komputer menuliskan baris-baris ini untukmu.
 Aku sendiri bukan seorang ilmuan, dan aku sama sekali tidak menolak sains, tapi aku hanya melihat dunia dengan pandangan yang mistik, nyaris animistik tentang dunia. Dan untukku dunia ini pun abstak, dan kehidupan didalamnyalah yang absurd. Aku tidak membiarkan Newton atau Darwin mencerabut selubung misteri kehidupan.
Dan didalam dongeng itu aku punya dua alternatif karier. Entah aku ingin jadi penulis, seorang yang merayakan dunia tempat kita hidup ini dengan kata-kata. Atau menjadi pengacara, seorang yang berstatus sosial.
Namun, aku tidak pernah berhasil menjadi penulis. Akan tetapi, setidaknya aku sudah menuliskan baris-baris ini untukmu.

Rabu, 04 Januari 2012

Mean - Taylor swift

You, with your words like knives
And swords and weapons that you use against me
You, have knocked me off my feet again
Got me feeling like a nothing

You, with your voice like nails on a chalk board
Calling me out when I'm wounded
You, picking on the weaker man
You can take me down with just one single blow

But you don't know
What you don't know

Someday I'll be living in a big old city
And all you're ever gonna be is mean
Someday I'll be big enough so you can't hit me
And all you're ever gonna be is mean
Why you gotta be so mean?

You, with your switching sides
And your wildfire lies and your humiliation
You, have pointed out my flaws again
As if I don't already see them

I walk with my head down
Trying to block you out
'Cause I never impress you
I just want to feel okay again

I bet you got pushed around
Somebody made you cold
But the cycle ends right now
'Cause you can't lead me down that road

And you don't know
What you don't know

Someday I'll be living in a big old city
And all you're ever gonna be is mean
Someday I'll be big enough so you can't hit me
And all you're ever gonna be is mean
Why you gotta be so mean?

And I can see you years from now in a bar
Talking over a football game
With that same big loud opinion
But nobody's listening

Washed up and ranting
About the same old bitter things
Drunk and grumbling on about
How I can't sing

But all you are is mean
All you are is mean
And a liar, and pathetic, and alone in life
And mean, and mean, and mean, and mean

But someday I'll be living in a big old city
And all you're ever gonna be is mean, yeah...
Someday I'll be big enough so you can't hit me
And all you're ever gonna be is mean
Why you gotta be so mean?

Someday I'll be living in a big old city
And all you're ever gonna be is mean
Someday I'll be big enough so you can't hit me
And all you're ever gonna be is mean
Why you gotta be so mean?

That was a movie - Taylor swift

Last night I heard my own heart beating
Sounded like footsteps on my stairs
Six months gone and I'm still reaching
Even though I know you're not there
I was playing back a thousand memories baby
Thinkin bout everything we've been through
Maybe i've been going back too much lately
When time stood still and I had you

Come back come back come back to me like
You would you would if this was a movie
Stand in the rain outside til I came out
Come back come back come back to me like
You could you could if you just said you're sorry
I know that we can work it out somehow
But if this was a movie you'd be here by now

I know people change and these things happen
But I remember how it was back then
Locked up in your arms and our friends are laughing
Cause nothing like this ever happened to them
Now I'm pacing down the hall
Chasing down your street
Flashback to the night when you said to me
Nothings gonna change not for me and you
Not before I knew how much I had to lose

Come back come back come back to me like
You would you would if this was a movie
Stand in the rain outside til i came out
Come back come back come back to me like

You could you could if you just said you're sorry
I know that we can work it out somehow
But if this was a movie you'd be here by now

If you're out there if you're somewhere if you're moving on
I've be waiting for you ever since you've been gone
I just want it back the way it was before
And i just wanna see you back at my front door
And i'd say

Come back come back come back to me like
You would before you said its not that easy
Before the fight before i locked you out
But i'd take it all back now

Come back come back come back to me like
You would you would if this was a movie
Stand in the rain outside til i came out
Come back come back come back to me like
You could you could if you just said you're sorry
I know that we could work it out somehow
But if this was a movie you'd be here by now

You'd be here by now
It's not the kind of ending you wanna see now
Baby what about the ending
Oh i thought you'd be here by now oh ohh ohh ohh
That you'd be here by now