Kenapa harus Joker?
Pernahkah kamu bermain kartu remi?, ya. Remi adalah satu pak kartu
yang terdiri dari 4 macam bentuknya. Ada hati, wajik, kriting dan skop.
Dalam setiap bentuknya mereka memiliki banyak anggota keluarga,
diantaranya kartu as hati,katu dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh,
delapan, sembilan dan sepuluh serta tidak lupa sang keluarga kerajaan
dari masing-masing bentuknya, yaitu king, queen dan jack.
Dalam satu pak kartu tersebut terdapat empat buah kartu yang
dinamakan Joker, tapi Joker bukanlah bagian dari wajik, kriting, hati
ataupun skop. Ia bukan bagian dari keluarga kerajaan ataupun bagian dari
anggota keluarga. Dalam permainan kartu remi, Joker dapat digunakan
ketika sang pemilik kartu sudah tidak memiliki salah satu dari 4 macam
bentuk kartu dalam permainannya dan hanya pemilik kartu yang beruntung
yang dapat mendapatkan dan menggunakan kartu ini dalam permainannya.
Jostein Gaarder. Ia adalah seorang filsuf yang dapat merubah
pandangan saya mengenai permainan kartu remi. Benar-benar merubah pola
pikir dan pandangan saya tentang permainan tersebut.
Dalam bukunya yang berjudul misteri soliter, beliau berhasil
menjelaskan berbagai pandangan beliau tentang kehidupan yang ia kisahkan
melalui cerita perjalanan seorang anak dan ayah yang mencari sosok
seorang istri sekaligus ibu yang benar-benar mengungkap berbagai macam
misteri kehidupan. Ia menceritakan berbagai macam kisah filosofis
mengenai Yunani kuno yang Berjaya pada masanya. Dalam buku itu saya
berhasil menenukan berbagai macam sosok yang benar- benar memberikan
kontribusi yang besar dalam hidup saya. Saya mulai mengenal sosok yang
tidak diketahui orang-orang padahal sosok tersebut memberikan kontribusi
yang besar bagi dunia ini.
Kisah ironis seorang Socrates yang harus mengenggak racun yang
membawanya pada kematian. Kisah tragis Oedipus yang harus menikahi
ibunya sendiri.
Beliau berhasil menyelipkan cerita-cerita itu dengan sempurna pada
bagiannya dan membungkusnya dengan sebuah kisah tentang kutukan keluarga
yang menjadi topik utama pada novelnya tersebut. dan disitulah saya
betemu dengan sosok Joker.
Saya jatuh hati pada sosok Joker. Sungguh. Dan amat-sangat jatuh hati
pada sosok tersebut. Beliau berhasil menceritakan kisah kartu remi yang
benar-benar hidup dalam kehidupan nyata. Saya berhasil mengenal sosok
kartu-kartu tersebut dan mengenal Joker dan Soda Bianglala-Nya.
Yang jelas, saya menemukan sosok Joker pada diri saya.
Joker bisa menjadi hati, skop, wajik dan kriting tapi Joker bukanlah
bagian dari hati, wajik, kriting ataupun skop. Ia bukan Sembilan hati,
delapan wajik, Jack ataupun King dan As Hati tapi ia dapat digunakan
untuk menandingi kartu tersebut. Ia hanya sebuah kartu yang ditempatkan
pada satu pak yang sama tapi bukan merupakan bagian dari kartu tersebut.
sehingga ia dapat kapan saja dibuang tanpa ada seorang pun yang akan
merasa kehilangan. Joker adalah sosok yang terus berfilosofi dan
merupakan sosok filsuf dalam satu pak kartu tersebut.
Jadi, ketika kamu bermain kartu remi. Kamu akan menemukan sosok Joker
pada satu pak kartu tersebut. dan seperti itu juga kamu akan menemukan
saya pada kehidupanmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar