Akang. itu sebutan yang selalu digunakan untuk memanggil namanya. sekarang ia memanggil gadis itu dengan sebutan Teteh. Akang dan Teteh. gadis itu memanggil dia, Akang dan Akang memanggil gadis itu dengan sebutan Teteh. Akang dan Teteh sudah saling mengenal satu sama lain sejak lama. mereka memutuskan untuk melanjutkan hubungan mereka dengan status sebagai sepasang kekasih. Akang dan Teteh itu sudah mencatatkan diri mereka sebagai sepasang kekasih selama dua tahun lebih hingga akhirnya sebutan itu hanya digunakan oleh si Akang, karena hubungan mereka harus terhenti ketika si Akang masih begitu mencintai gadis yang selama dua tahun itu ia panggil Teteh sebagai panggilan kesayangannya. Akang tetap menjalani kehidupannya, begitu juga dengan gadis yang pernah ia panggil Teteh. Akang telah menemukan gadis lain dalam hidupnya, tapi kali ini Akang tidak memanggil gadis itu dengan sebutan Teteh seperti sebelumnya. ia memanggil gadis itu dengan namanya atau memanggilnya dengan sebutan ayang. tapi cerita Akang dan si ayang tidak berlangsung lama. setelah putus dengan si ayang, Akang menemukan lagi cintanya kepada seorang gadis lain yang dipanggilnya si cinta. Akang sudah cukup lama menjalin hubungannya dengan gadis yang dipanggilnya cinta itu, tapi rasa yang Akang miliki tidak pernah seutuhnya seperti ketika ia pernah mencintai seorang gadis yang dipanggilnya Teteh itu. Akang memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan si cinta, walaupun hingga sekarang, mereka masih berhubungan dengan sangat amat baik, bahkan tidak ada perubahannya sama sekali seperti dulu mereka masih menjadi sepasang kekasih.
Setelah beberapa lama, Teteh tidak juga menemukan pengganti Akang di hatinya. Teteh sudah tidak mencintai Akang. sudah banyak lelaki yang melakukan upaya yang keras untuk menaklukan hati Teteh. tapi hati Teteh belum juga menemukan seseorang yang pas untuknya. hingga suatu hari Akang tidak sengaja bertemu dengan Teteh. Rasa yang Akang miliki masih sama sepeti dulu ketika Akang memanggil gadis itu dengan sebutan Teteh. tapi Teteh tidak. rasa yang dulu pernah mengisi hati Teteh untuk Akang sudah tidak sama lagi. tapi Akang tidak kenal gentar, ia terus menghubungi Teteh, berusaha untuk memiliki hati Teteh lagi. hanya saja hati Teteh yang sekarang sulit untuk diluluhkan.
Hingga hari ini, Akang masih berusaha menempati ruang yang pernah ia tempati di hati Teteh. tapi Teteh masih belum membiarkan Akang untuk masuk lagi kedalam ruangan yang sudah lama hampa itu.
Akang masih berusaha menggenggam tangan Teteh, tapi tangan Teteh masih terlalu dingin untuk Akang pegang dalam waktu yang lama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar